Tips Mengelola Penghasilan Wanita Agar Kebutuhan Tercukupi

Screenshot_229

Halo sist..Berikut saya berikan artikel bagaimana sista bisa sukses dalam hidup dan tentunya bahagia.

Wanita yang baru bekerja pasti senang dong mendapat penghasilan sendiri. Segala rencana langsung terbesit saat mendapat uang di tangan. Mau ini, mau itu, beli ini, beli itu, tidak jarang para wanita kehabisan uang di tengah bulan karena gaya hidup konsumtif dan tidak memiliki sistem pengelolaan keuangan yang baik. Seringkali “gaji keci” disalahkan atas kejadian ini, padahal berapapun besar gaji Anda, selama pengelolaannya baik, maka kebutuhan hidup Anda tetap bisa terpenuhi, bahkan Anda tetap bisa shopping dan menabung/investasi.

Inilah 3 permasalahan keuangan wanita (yang sangat mungkin Anda alami) dan bagaimana tips mengelola keuangan untuk wanita yang sudah memiliki penghasilan sendiri.

  1. Bagaimana cara mengelola gaji/penghasilan dengan tepat? (agar kebutuhan sehari-hari terpenuhi, belanja ok, bisa nabung juga)
  2. Selain menabung, investasi apa saja yang cocok untuk wanita yang baru bekerja? (biasanya penghasilan belum banyak)
  3. Apakah benar mitos gaji kecil berarti tidak bisa menabung atau tergantung individu mengelola keuangannya?

Mendapat pekerjaan baru dan penghasilan merupakan hal yang sangat membahagiakan sekaligus menjadi tantangan baru bagi para wanita. Uang yang diterima setiap bulannya menjadi sumber daya yang perlu diatur dan disiasati agar mampu menjawab impian Anda, mulai dari barang maupun jasa yang ingin diperoleh.

Kadang keinginan yang ‘selangit’ disertai dengan keterbatasan sumber daya (uang) harus memaksa wanita melakukan strategi atau prioritas demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, saving, termasuk shopping yang tentunya menjadi hobby bagi Anda semua.

Beberapa tips bagaimana mengelola keuangan pribadi maupun keluarga:

1. Segera lunasi semua hutang konsumtif Anda

Saya menempatkan hal ini dalam prioritas pertama karena hutang konsumtif mengakibatkan Anda semakin terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang semakin dalam, sehingga Anda tidak mampu menaikkan taraf hidup yang lebih baik di masa yang akan datang. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi para wanita untuk menghindari hutang konsumtif dengan kartu kredit maupun fasilitas KTA, karena bunga pinjaman yang tinggi dapat membuat Anda bangkrut dan jatuh miskin.

Bagi para wanita yang menghadapi kondisi ini, selesaikan segera hutang Anda dan baru kita bisa bergerak melakukan strategi perencanaan keuangan yang lebih baik.

2. Pahami portofolio keuangan Anda (keluarga Anda)

Jangan sampai Anda tidak tahu pemasukan rutin Anda, dan saldo tabungan Anda. Pengeluaran rutin juga perlu diketahui misalnya jumlah tagihan telepon, listrik, makanan, dan belanja lainnya.

3. Susun rencana keuangan atau anggaran yang realistis dan patuhi

Menyusun anggaran yang realistis membantu wanita untuk dapat bersikap obyektif tentang pengeluaran yang berlebihan. Tidak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya untuk memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa, atau liburan ke dalam daftar anggaran Anda.

4. Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial Anda

Setelah memahami portofolio, Anda perlu menetapkan tujuan finansial yang ingin diraih agar menjadi nyata. Tentunya kita semua bekerja untuk dapat membangun asset dan jika kita bekerja dengan baik, akan dapat lebih banyak asset lagi dan lebih besar value-nya. Asset yang dimaksud misalnya: membeli rumah/apartemen, membeli mobil, mempersiapkan dana pendidikan untuk anak, mempersiapkan dana pensiun, dan sebagainya. Susun target keuangan yang spesifik, terukur, realistis, dan dalam kurun waktu tertentu.

5. Tabung/Investasi sesaat setelah menerima gaji

Sisihkan dahulu uang untuk ditabung dan investasi, sisanya baru dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Hal ini penting untuk dilakukan agar Anda dapat mewujudkan asset impian yang sudah ditetapkan. Patuhi komitmen Anda terhadap tujuan finansial yang telah dicita-citakan.

Kebanyakan dari kita selalu melakukan hal yang terbalik, belanjakan dulu, jika ada sisa baru ditabung atau diinvestasikan. Ada baiknya para wanita membuka 2 rekening bank, satu untuk rekening khusus saving dan investasi. Satu rekening lagi untuk cashflow Anda dalam membelanjakan dan membayar kebutuhan sehari-hari.

6. Pikirkan lebih seksama antara ‘kebutuhan’ atau ‘keinginan’ (Need vs Want)

Coba Anda perhatikan! Hampir semua barang yang dibeli wanita sering berlandaskan keinginan (wah warna tasnya bagus, aku ingin beli), bukan karena faktor kebutuhan (sebetulnya Anda belum butuh tas itu sebagai barang yang penting). Tak jarang wanita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong oleh keinginan (want) bukan kebutuhan (need).

Karena itu, buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom untuk item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (v). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda yang ada di depan mata memang Anda butuhkan atau sekedar ingin karena bagus.

7. Alokasikan anggaran untuk dana darurat

Hal ini paling banyak diabaikan oleh wanita dan pria, karena menganggarkan dana darurat dianggap tidak penting karena belum tentu terpakai. Dalam perjalanan hidup, tentunya ada risiko-risiko buruk yang mungkin terjadi dan harus kita sadari. Risiko mengalami sakit, sakit kritis, kecelakaan, cacat, atau meninggal. Tentunya kita semua tidak menginginkan risiko kehidupan tersebut terjadi walaupun kita tidak dapat menghindarinya.

Satu hal yang pasti, jika risiko tersebut terjadi, maka akan menimbulkan tragedi finansial/bencana keuangan pada Anda maupun keluarga Anda. Semua mimpi Anda bisa menjadi hilang dalam sekejap jika hal ini terjadi. Anda memiliki pilihan, apakah anggaran dana darurat ini mau diatur sendiri atau meminta pihak ketiga (asuransi) untuk membantu Anda dalam menganggarkan kebutuhan dana darurat. Tentunya masing-masing pilihan memiliki keunggulan dan kelemahan.

Dengan membeli polis asuransi jiwa dan kesehatan, Anda dapat terbantu mempersiapkan dana darurat dalam jumlah yang besar dan dalam waktu singkat. Ketersediaan dana darurat yang cukup akan menentukan kondisi keuangan selanjutnya dalam mewujudkan tujuan finansial yang sudah dicita-citakan. Lebih baik Anda memiliki simpanan dana darurat ketika tidak butuh, daripada tidak punya ketika Anda butuh. Konsultasikan hal ini dengan konsultan finansial/agen asuransi yang handal.

Setelah mengelola keuangan dengan tips di atas, lalu investasi apa yang cocok untuk wanita yang baru mendapat penghasilan? Cukupkah dengan menabung saja?

Selain menabung (saving), tentunya kita perlu melakukan investasi (investment). Banyak dari kita yang masih belum mengerti perbedaan kedua hal tersebut di atas.

  • Saving adalah menyisihkan uang kita untuk disimpan dan tidak mengharapkan pertambahan di atas inflasi.
  • Investasi adalah membelanjakan uang untuk membeli asset (baik itu asset riil maupun asset finansial) dengan harapan adanya pertumbuhan di atas inflasi.

Sangat dianjurkan bagi para pemula untuk memiliki program investasi dalam bentuk reksadana sebagai langkah awal berinvestasi. Reksadana (mutual fund) merupakan salah satu bentuk investasi yang relatif aman dan mampu memberikan pertumbuhan investasi di atas inflasi jika dilakukan secara rutin dan bertahap.

Banyak wanita yang takut membelanjakan uangnya untuk berinvestasi. Takut akan risiko investasi? Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan konsultan finansial yang handal.

Lalu benarkah mitos jika gaji kecil maka kebutuhan hidup tidak akan terpenuhi? Atau sebenarnya sebesar apapun gaji, semua tergantung bagaimana wanita mengelolanya? Simak di halaman selanjutnya!

Selama ini banyak orang percaya bahwa kecilnya gaji adalah hal yang harus disalahkan jika kebutuhan hidup tidak terpenuhi, padahal tidak selalu seperti itu.

Seringkali masalahnya bukan terletak pada gaji/ penghasilan yang kurang, tetapi kebiasaan yang salah dalam mengelola keuangan. Boros, terlalu konsumtif dan tidak memiliki pola pengaturan keuangan menjadi faktor utama para wanita tidak dapat menyisihkan sejumlah uang untuk ditabung dan investasi.

Pada kehidupan sehari-hari, seorang kepala keluarga yang hanya mendapat penghasilan Rp 5 juta perbulan tetap bisa hidup layak dan menyekolahkan anak-anaknya tanpa harus hutang sana-sini. Namun di sisi lain, seorang kepala keluarga yang berpenghasilan ratusan juta rupiah setiap bulan bisa mengalami shock ketika menyadari saldo di rekening tabungannya tinggal Rp 500.000 sebelum akhir bulan.

Semua tergantung bagaimana Anda mengelola keuangan.

Demikian jawaban saya atas pertanyaan yang diajukan tim Vemale.com. Semoga dapat menginspirasi para wanita untuk lebih baik dan bijak dalam mengelola keuangannya. Semakin cepat Anda berlatih mengelola keuangan dengan baik, semakin cepat Anda meraih tujuan finansial dan impian yang sudah ditetapkan.

Tinggalkan komentar